Selasa, 28 Mei 2013

PERKEMAHAN BHAKTI



            Perkemahan Bhakti adalah sebuah acara perkemahan di mana di sana dilakukan berbagai kegiatan kepramukaan dan juga kegiatan bertahan hidup di alam atau survival. Perkemahan Bhakti juga merupakan suatu wadah pengembangan diri dalam lingkup kemandirian dan kepedulian sosial.
            Semua kegiaan dalam Perkemahan Bhakti bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat suatu pribadi dalam bidang kepramukaan. Tujuan itu sudah disinambungkan dengan kehidupan di zaman modern ini, terutama kehidupan remaja yang terkenal susah untuk menjadi pribadi yang mandiri.
            Pola kegiatan di Perkemahan Bhakti ini berupa permbiasaan dan penerapan serta penanaman. Pembiasaan berupa pembisaan dalam beribadah, berperilaku, mentaati aturan di mana pola pembiasaan ini diselaraskan dengan kehidupan di alam dan aturan. Penanaman berupa penanaman sikap-sikap yang tergolong baik, seperti diadakannya bhakti sosial di dalam perkemahan ini yang bertujuan untuk menanamkan sikap peduli sesama.
            Pola selanjutnya adalah pola penerapan. Pola penerapan merupakan pola yang bertujuan agar semua yang telah diajarkan dan merupakan pola kelanjutan dari pola pembiasaan agar selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Mekanisme Perkemahan Bhakti kali ini cukup rumit. Itu ditujukan agar semuanya berjalan lancar. Mekanisme kerja dibagi menjadi beberapa bagian. Alumni/Purna bertugas untuk memberi masukan kepada sangker ( Sangga Kerja ) dan berperan penting serta aktif dalam setiap acara utama atau penting. Sangker ( Sangga Kerja ) bertugas dalam tiap-tiap acara hingga akhir acara. Sie-sie atau seksi-seksi bertugas sebagai penanggung jawab dan pemegang acara di masing-masing bidangnya. Peserta merupakan aspek penting penunjang Perkemahan Bhakti karena merekalah yang menjalani tiap acara.
            Melalui mekanisme yang telah dirancang, sangker sangatlah berperan aktif, namun ada beberapa yang mengalami penurunan. Atas dasar dari peran sangmer ialah mengkondisikan acara, namun beberapa acra mengalami “ Over Control “, contoh: pemberangkatan tadabur alam yang mengalami sistem pemberangkatan yang kurang penentuan yang matan sehingga pemberangkatan pertama dan terakhir bertabrakan. Hal itu dikarenakan kurangnya koordinasi antara pemangku adat dengan rekan-rekannya.
            Hal itu juga merupakan sebuah alasan yang menyebabkan ketidaknyaman pada peserta. Hal lain yang merupakan kesalahan yang cukup mengecewakan, dalam acara final FKR ( Festival Kesenian Rakyat ) terjadi senggang waktu yang cukup lama. Kesenggangan waktu itu menandakan kurangnya kinerja sangker terutama penanggung jawab acara tersebut. Hal itu disebabkan kurangnya perancangan rencana yang matang antara penanggung jawab acara itu, MC, dan Sie acara.

           
            Kurangnya keefektifan sangker juga mendatangkan dampak kepada peserta di mana banyak yang mengalami kehilangan. Ada salah satu peserta yang kehilangan barang bawaannya dan baru ditemukan di hari ke-3 dan merupakan kesalahan yang fatal, karena telah melalaikan suatu hal yang kecil. Kesalahan kecil memang bukanlah masalah, tetapi jika itu diabaikan justru akan menjadi sebuah permulaan kesalahan besar. Dalam distribusi dan penurunan barang peserta juga terjadi kesalahan di mana setelah penurunan tidak ada penjagaan sehingga banyak barang peserta yang hilang maupun tertukar.
            Hal menarik yang terjadi di Perkamahan Bhakti kali ini adalah saat dalam FKR ada salah satu finalis yang mempertunjukkan lipsing lagu “ Diamonds ”, tetapi terjadi suatu peristiwa yang tidak terduga dan lucu. Di tengah-tengah dia tampil ia ingin melakukan gaya kayang yang ternyata gagal dan di saat penampilannya yang kedua guna menghibur penonton dia diculik dan dibawa ke belakang panggung oleh para sangker.
            Jadi, Perkemahan Bhakti bukan hanya sebuah wadah peningkatan suatu pribadi, namun juga sebuah sarana perkembangan diri dalam menunjukkan bakatnya di bidang tertentu karena banyak lomba di dalamnya. Perkemahan Bhakti juga merupakan sebuah proses bagi para sangker dalam belajar bagaimana mengkoordinir sebuah acara besar guna bekal kelak mengkoordinasi keluarga mereka masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar