Rabu, 10 April 2013

MERPATI HATI

                                                          

        Sang surya datang kepadaku dengan menyapaku di pojok kamarku yang berupa jendela di mana dunia terbuka. Sejenak ku duduk ditempat tidurku yang masih berantakan layaknya kapal pecah. “Hai, ayolah bangun karena aku sudah menunggumu.” Seolah-olah itulah yang diucapkan sang surya kepada saat ku mulai berdiri dan menatap luar kamar dari jendela. Kurapikan tempat tidurku dan segeraku menuju kamar mandi untuk melakukan pembersihan diriku ini hehehe. “ Ted, cepetan mandinya kakak juga mau mandi ni. “ Teriak kak Regy yang sudah siap dengan handuknya diluar. “ Ya, bentar kak. “ jawabku serambiku membelitkan handukku pada tubuhku. “ Maaf kak lama. “ Kataku kepada kak Regy. “ Ya udah buruan ganti baju sana keburu telat kamu nanti, kakak mau mandi dulu. “ Kata kak Regy yang langsung masuk kamar mandi. Setelahku berganti pakaian dan memakai seragam sekolah, aku beranjak ke meja makan untuk menyantap sarapan hari itu.” Bu, sekarang hari apa ya ? “ Tanyaku kepada ibunda tercinta. “ Gimana sih ? Mau sekolah kok tidak tahu harinya apa, sekarang hari Rabu. “ Jawab ibuku sedikit meledek. “ Ya, kan aku lupa hehehe. “ Jawabku sambil tertawa. Setelah ku puas menyantap sarapan, akupun menuju parkiran rumah untuk mengambil sepeda biru kesayanganku. Kemudian aku berpamitan kepada kedua orang tuaku dan mencium tangan mereka seperti biasanya. Dengan gembiraku mengayuh sepeda biruku perlahan menuju sekolahku yang kira-kira berjarak 1,2 Km dari rumahku. Disepanjang perjalanan aku melamunkan kenangan-kenangan indah bersama sahabat-sahabatku yang sudah 2 tahun kami tidak berjumpa. Karna terlalu asyikku melamun, ternyata aku hamper saja menabrak sebuah mobil yang sedang parker di pinggir jalan. “ Untung aku gak jadi nabrak tadi, coba kalau nabrak, aku pasti ke sekolah lebih cepat tetapi bukannya masuk kelas malah langsung diantar ke Rumah Sakit hahaha. “ Aku tertawa karena ucapakanku yang tidak jelas asal-usulnya itu. Setelah lamaku mengayuh sepeda tercinta, akhirnya aku sampai di sekolah dan ternyata belum terlambat “ Hore “ teriakku dalam hati. “ Ted Ted, “ terdengar suara memanggil dari parkiran sepeda di sekolah. Setelah ku masuk ke parkiran ternyata temanku Pandu sudah menungguku. “ Ted, udah ngerjain PR Sejarah belum ? Yang suruh mencari artikel itu loo. “ Kata Pandu dengan nada agak cemas. “ Udahlah, aku gitu lo , hahaha. Pasti kamu belum kan Ndu ? “ Ujarku seraya memarkirkan sepeda biruku. “ Iya, aku belum Ted, kamu cari berapa artikelnya ? Boleh minta satu ? hehe. “ Kata Pandu sambil memasang muka meminta. “ Haha, aku sudah menduga kalau kamu belum ngerjain, jadi aku cari artikelnya tiga deh. Nih, kamu satu. “ Kataku seraya ku memberikan hasil print out artikel tersebut kepadanya. “ Makasih lo Ted, kamu memang teman yang baik hehe. “ Ujar Pandu sambil tertawa. “ Lebay ah. Dah yuk masuk kelas. “ Ajakku sambil menarik seragam Pandu. Setibanya dikelas, aku terkejut karena teman-teman yang lain juga banyak yang belum mencari artikel tersebut dan terpaksa mereka mencari di koran-koran yang berceceran dimeja mereka masing-masing. “ Untung aku tadi malem Online ya hehe. “ Kataku dalam hati seraya tersenyum kecil. Bel sekolahpun mulai bernyanyi-nyanyi tidak jelas seperti biasanya yang menandakan waktunya perlajar dimulai. Seperti biasa, pelajaran dimulai dengan bertadarus terlebih dahulu. Setelah itu masuklah kami semua kedalam pelajaran yang menurut aku itu membosankan, yaitu Fisika. Kenapa aku sebut Fisika sebagai pelajaran yang membosankan ? Karena gurunya terlalu banyak menjelaskan dibandingkan langsung terjun kedalam soal-soal. Jadi, setiap pelajaran Fisika aku pasti tidur hehe(bukan untuk ditiru). Tetapi, karena sudah seringnya aku seperti itu, gurunya sudah hafal jika aku tidur itu bukan karena tidak mau menyimak pelajaran, namun malah sebaliknya. Aku memanglah orang yang aneh kalau kata teman-temanku. Karna aku tidur di kelas itu untuk mendengarkan pelajaran, bukannya untuk bermimpi dan terlelap bagaikan putrid tidur. Hal itu juga sudah diketahui oleh seluruh guru di sekolah aku yang menjadikan jika aku tidur pasti guru tidak akan membangunkanku.Setelah aku dengar guru sudah berhenti menjelaskan, aku langsung bangun dan menatap papan tulis. “ Teddy, tolong kerjakan soal nomor 1 di depan. “ Kata guruku serambi memberikanku seonggok spidol hitam. Tanpa berkata-kata aku langsung maju ke depan dan mengerjakan soal yang ternyata tentang Rangkaian Listrik. 1 menit berlalu dan aku sudah selesai mengerjakan soal di depan. “ Bagaimana anak-anak semua, apakah jawaban Teddy ini benar ? “ Tanya guruku kepada teman-temanku. Teman-temanku hanya diam, entah itu pertanda setuju atau tidak yang pasti aku tidak tahu hehe. “ Ya, jawaban ini betul. “ Kata guruku sambil member tanda seperti angka 8 yang berartikan “ betul “. Tidak lama kemudian bel bernyanyi tidak jelas yang menandakan waktu istirahat telah tiba. “ Ndu, ayo beli nasi di kantin. “ Ajakku kepada Pandu. “ Ya ayo, aku juga udah laper nih. “ Jawab Pandu yang dengan sigapnya mengambil uang yang ada di dalam tasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar